Tazkirah ini dipetik daripada sesi tazkirah harian sempena Ramadhan di
Al Rajhi Bank pada 7 September 2009 / 17 Ramadhan 1430H
—
- Mengetahui hakikat taubat. Hakikat taubat adalah: Menyesal, meninggalkan kemaksiatan tersebut dan berazam untuk tidak mengulanginya lagi. Sahal bin Abdillah berkata: “Tanda-tanda orang yang bertaubat adalah: Dosanya telah menyibukkan dia dari makan dan minum-nya. Seperti kisah tiga sahabat yang tertinggal perang”.
- Merasakan akibat dosa yang dilakukan. Ulama salaf berkata: “Sungguh ketika saya maksiat pada Allah, saya bisa melihat akibat dari maksiat saya itu pada kuda dan istri saya”.
- Menghindar dari lingkungan yang jelek. Seperti dalam kisah seorang yang membunuh 100 orang. Gurunya berkata: “Pergilah ke negeri sana … sesungguhnya disana ada orang-orang yang menyembah Allah dengan baik, maka sembahlah Allah disana bersama mereka dan janganlah kamu kembali ke negerimu, karena negerimu adalah negeri yang jelek.”
- Membaca Al-Qur’an dan mentadabburinya.
- Berdoa. Allah berfirman mengkisahkan Nabi Ibrahim: “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. Al-Maraghi berkata: “Yang dimaksudkan dengan “terimalah taubat kami” adalah: “Bantulah kami untuk bertaubat agar kami bisa bertaubat dan kembali kepada-Mu.”
- Mengetahui keagungan Allah yang Maha Pencipta. Para ulama salaf berkata: “Janganlah engkau melihat akan kecilnya maksiat, tapi lihatlah keagungan yang engkau durhakai.”
- Mengingat mati dan kejadiannya yang tiba-tiba.
- Mempelajari ayat-ayat dan hadis-hadis yang menakuti orang-orang yang berdosa.
- Membaca sejarah orang-orang yang bertaubat
Sumber: http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg04963.html